Coban Rondo, ikon Wisata Malang

By
Advertisement

Air terjun Coban Rondo

Coban Rondo merupakan salah satu tempat wisata di Malang berupa air terjun. Kata "Coban" sendiri berarti air terjun, sedangkan "rondo" adalah janda. Kawasan air terjun Coban Rondo ini terletak di Kecamatan Pujon, Kabupaten Malang, Jawa Timur, dan berada di ketinggian 1135 mdpl. Keberadaan wisata air terjun yang sangat terkenal di Malang tersebut sangat unik sehingga sering membuat penasaran para wisatawan untuk datang ke salah satu ikon wisata malang ini.

Air terjun Coban Rondo bersumber dari Kepundan Cemoro Dudo di lereng gunung Kawi yang mempunyai debet air sebanyak 150 liter per detik pada musim hujan dan pada musim kemarau mampu menghasilkan 90 liter per detik. Curah hujan di tepat ini mencapai rata-rata 1.721 mm/tahun, dengan bulan basah pada bulan Nopember sampai dengan bulan Maret dan bulan kering pada bulan April sampai dengan Oktober dengan suhu rata-rata berkisar +/- 22°C. Anehnya di wilayah Kepundan ini tidak terdapat satu pohon pun. Penasaran?? :D Bagi anda yang ingin melihatnya diperlukan tenaga ekstra, karena disamping menanjak, kawasan ini juga licin apalagi waktu musim hujan tiba.

Air terjun Coban Rondo juga merupakan rangkaian air terjun / kelompok air terjun bertingkat. Dengan dimulai dari air terjun paling atas yaitu air terjun Coban Manten, air terjun kembar, menggambarkan laki-laki dan perempuan kemudian turun menjadi satu ke bawah menjadi air terjun Coban Dudo, baru kemudian paling bawah Coban Rondo.

Legenda Coban Rondo

air terjun coban rondo wisata malang
Ada kisah menarik dibalik air terjun ini yang sampai sekarang masih dipercaya oleh masyarakat sekitar tempat ini, yaitu legenda tentang Coban Rondo, bermula dari sepasang pengantin yang baru saja melangsungkan pernikahan. Kedua pasangan itu adalah mempelai wanita bernama Dewi Anjarwati dari Gunung Kawi, dan mempelai pria bernama Raden Baron Kusumo dari Gunung Anjasmoro.

Setelah usia pernikahan mereka menginjak usia 36 hari atau disebut dengan Selapan (dalam bahasa jawa). Dewi Anjarwati mengajak suaminya berkunjung ke Gunung Anjasmoro, merupakan asal dari sang suami. Namun orang tua dari Dewi Anjarwati melarang kedua mempelai pergi dikarenakan usia pernikahan mereka baru berusia 36 hari atau disebut selapan. Sesuai dengan adat orang jawa bilamana sebelum dan sesudah 40 hari masa pernikahan, pasangan suami istri dilarang bepergian. Namun kedua mempelai tersebut bersikeras pergi dengan resiko apapun yang terjadi di perjalanan.

Tidak disangka-sangka pada saat di tengah perjalanan keduanya dikejutkan dengan hadirnya Joko Lelono, yang tidak jelas asal-usulnya. Dan nampaknya Joko Lelono terpikat dengan kecantikan Dewi Anjarwati, dan berusaha merebutnya. Akibatnya perkelahian antara Joko Lelono dengan Raden Baron Kusumo tidak terhindarkan. Kepada para abdinya yang ikut serta bersama kedua mempelai tersebut mulai sejak awal perjalanan, Raden Baron Kusumo berpesan agar Dewi Anjarwati disembunyikan di suatu tempat yang terdapat di Coban atau air terjun.

Perkelahian antara Raden Baron Kusumo dengan Joko Lelono berlangsung seru dan mereka berdua gugur. Akibatnya Dewi Anjarwati menjadi seorang janda dimana dalam bahasa jawa disebut Rondo. Sejak saat itulah Coban atau air terjun tempat bersembunyi Dewi Anjarwati dikenal dengan Coban Rondo yang berarti tempat persembunyian wanita yang tidak mempunyai suami. Konon di bawah air terjun terdapat gua tempat tinggal tempat persembunyian Dewi Anjarwati dan batu besar di bawah air terjun merupakan tempat duduk sang putri yang merenungi nasibnya.

Akses menuju Air Terjun Coban Rondo

Air Terjun Coban Rondo ini berjarak 12 km dari Kota Batu atau juga bisa ± 24 km dari Kota Malang dengan waktu tempuh sekitar 1 jam. Akses ke air terjun Coban Rondo ini sangat mudah dengan jalan sudah beraspal baik. Jika dari jalan raya arah Batu - Pujon, Malang, setelah melalui tanjakan landai dan jalan berkelok-kelok dan terkadang tajam, maka akan sampai di puncak perbukitan. Akan terdapat sebuah papan nama dengan ukuran besar yang memberikan petunjuk untuk belok ke arah kiri keluar dari jalan raya untuk sampai ke obyek wanawisata Coban Rondo.

Dari patung sapi perjalanan dilanjutkan sekitar 4 km untuk sampai ke air terjun Coban Rondo. Dan pada 2 km sebelum masuk kawasan akan ditemui papan bertulisan "Welcome to Wana Wisata Coban Rondo" Kemudian jalanan terus menurun dan suasana hutan semakin terasa. Di tempat yang melandai, gubuk-gubuk pedagang dan berbagai jenis kendaraan terlihat berjajaran. Di situlah terminal akhir pengunjung berkendaraan. Selanjutnya dengan sedikit melintasi tanjakan kira-kira 2 menit sampailah ke lokasi air terjun.

Bagi yang menggunakan angkutan umum, ambil bis jurusan Malang dari Surabaya. Lalu tumpangi bemo dari Terminal Arjosari, Malang, jurusan Landungsari. Lanjutkan dengan bis tujuan Kediri via Pujon, turun di Patung Sapi yang merupakan pintu gerbang ke Coban Rondo. Dari sana, tersedia ojek yang siap mengantar hingga ke lokasi. Setelah tiba di tempat parkir perjalanan dilanjutkan dengan berjalan kaki sekitar 200 m menuju lokasi air terjun Coban Rondo.

Demikian postingan tentang Coban Rondo ikon wisata Malang, semoga bermanfaat. Untuk pemesanan paket wisata bromo murah silakan hubungi kontak person kami.

Catatan:
Mungkin anda ingin mencoba costum order dengan mengkolaborasi tempat wisata ini silakan kunjungi paket tour bromo malang batu.

Air terjun Coban Rondo